Selasa, 20 Februari 2018

"Bau Nyale" dan Pemburu Ketenangan



Terasa lama sekali saya tidak mengupdate blog yang gado-gado ini, insya Allah mulai sekarang saya akan mencoba mengupdate secara rutin blog ini dengan tulisan dan ilustrasi apa adanya. Kebetulan ada tulisan yang mesti saya angkat dari pandangan pribadi. Ini sudah memasuki akhir Februari dan lombok mempunyai gawe yang cukup besar dalam perhelatan event wisata. Biasanya bulan Februari kesibukan dan keramaian akan terlihat di lombok bagian tengah dan selatan. Ini terkait dengan adanya kebiasaan masyarakat Lombok di bulan ini yang disebut "Bau Nyale". Bau Nyale adalah kegiatan menangkap Nyale atau cacing laut di sekitar pantai Selatan Lombok. Semua orang berbaur mendekati bibir pantai tempat cacing nyale akan di tangkap.

Entah kenapa cacing Nyale ini ada di sekitar pantai selatan Lombok, saya mencoba mencari literasi di internet dan belum menemukan secara ilmiah tentang Nyale ini. Sebagai orang Lombok saya sangat menghargai adat dan budaya leluhur. Saya percaya dan yakin akan ada pelajaran yang berharga disampaikan leluhur dalam setiap acara adat dan budaya salah satunya ritual "bau Nyale" ini. Karena itu saya mencoba menyampaikan sejarah yang secara turun temurun mengenai "Bau Nyale" ini. 

Bau Nyale adalah sebuah tradisi yang sangat melegenda dan memiliki nilai sakral yang tinggi bagi Suku Sasak yang merupakan suku asli Lombok. Tradisi ini dimulai dengan sebuah legenda yang secara turun temurun menjadi bagian dari Ritual Bau Nyale yaitu legenda Putri Mandalika. Dalam legendanya, Putri Mandalika dikenal sebagai sosok putri cantik dan jelita. Putri Mandalika merupakan putri dari pasangan Raja dan Dewi yang memiliki pemerintahan yang bijaksana dan membuat rakyatnya hidup makmur. 

Kecantikan Putri Mandalika ini tersebar di seluruh Pulau Lombok, sampai terdengar di telinga para pangeran yang ada pada masa itu. Para pangeran itu berlomba-lomba meminang sang Putri dengan melakukan berbagai cara yang bisa membuat simpati dan hati sang puri luluh. Mendengar berita bahwa banyak pangeran akan meminangnya, sang putri mulai gusar alias galau dalam bahasa NOW :). Karena jika memilih dari sekian banyak pangeran pastinya pangeran yang tidak terpilih akan marah dan membuat kekacauan sampai bisa perang antar kerajaan. Karena kegalauan dan kegundahan yang berkepanjangan sang putri memutuskan untuk mengundang semua pangeran yang melamarnya. 

Pertemuan itu dilangsungkan di Pantai Kuta Lombok pada tanggal 20 bulan 10 menurut perhitungan bulan Sasak, tepatnya di waktu sebelum subuh. Semua pangeran dan rakyat dari setiap kerajaan kerajaan memenuhi tempat pertemuan. Tibalah waktu di mana sang Putri Mandalika datang dikawal oleh para prajurit kerajaan dan berdiri di sebuah batu yang berada di pinggir pantai. Semua mata tertuju pada sosok sang putri yang dikenal dengan kecantikan dan budinya yang luhur. Sempat sang putri mengeluarkan pernyataannya yang merupakan kalimat terakhir dari sang Putri sampai akhirnya dia melempar diri ke laut lepas. Dalam pesannya itu sang putri mengatakan menerima semua pangeran yang meminangnya namun tidak dengan raganya dan tiba-tiba sosok tubuh itu hilang di lautan lepas. Semua orang berada di pertemuan itu riuh ramai meneriaki sang putri yang sudah lenyap. Akhirnya mereka semua berbondong-bondong mencari sang putri di pinggir pantai, namun tak kunjung ditemukan. Setelah mencari sang Putri beberapa saat setelah kejadian muncullah cacing warna-warni yang menurut masyarakat dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika yang menghilang di lautan.

Itulah sejarah putri Mandalika yang tersebar secara turun-temurun di masyarakat suku Sasak. Sebuah pelajaran berharga bisa kita petik dari legenda Sasak ini. Ketenangan bisa kita dapatkan bukan karena memilih melainkan menerima kenyataan dan berbuat semampu untuk mencegah perkara yang jauh lebih besar mudaratnya dan mendapatkan ketenangan untuk semua. Seperti sang putri yang menerima secara lisan semua lamaran pangeran dan rela melempar tubuhnya agar tidak terjadi peperangan. *suparman.id

Sekarang ini tempat pertemuan sang Putri Mandalika dengan pangeran dan seluruh rayatnya dikenal sebagai Kawasan Mandalika. Kawasan tersebut merupakan salah satu bagian program pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan dalam bidang wisata yang diknal dengan sebutan KEK Mandalika (Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika). Di kawasan ini sudah dibangun berbagai fasilitas yang mendukung pariwisata sebagai percepatan pembangunan ekonomi.

Tidak jarang orang berlomba-lomba mencari peluang untuk bisa menanam uang di kawasan ini. Bahkan sudah terlihat berbagai petak-petak kawasan para investor menanam uang mereka. Seolah memperlihatkan berbagai pangeran sudah mendapatkan putri Mandalika dengan petak-petak kerajaan di sekiatar kawasan Mandalika. Tempat yang dulunya merupakan pertemuan kerajaan-kerajaan dalam memperebutkan Putri Mandalika sekarang menjadi sebuah destinasi indah dengan tata kelola yang tersetruktur. Tidak salah Mandalika dijadikan sebagai salah satu dari 10 program percepatan pembangunan dalam bidang pariwisata oleh Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Jadi dari cerita tentang Putri Mandalika dan program pemerintah pusat yang menjadikan Mandalika sebagai Kawasan Ekonomi Khusus saya memiliki pendapat yang cenderung aneh. Pendapat saya adalah legenda putri mandalika itu adalah sebuah pesan bahwa dimasa mendatang akan datang di kawasan itu berbagai orang dengan kepentingannya dan caranya untuk mendapatkan sebuah tujuan. Kita tahu semua bahwa tujuan hidup ini tak lain adalah untuk mendapatkan kedamaian dan ketenangan. Kita bekerja pergi pagi pulang malam adalah tak lain untuk mendapatkan materi sebagai alat untuk memberikan kepuasan dan ketenangan itu sendiri. Lihatlah kawasan Mandalika sekarang, tempat ini sudah menjadi petak-petak destinasi yang bisa dijadikan sebagai sumber mendapatkan materi maupun ketenangan bagi sebagian orang.
Jadi sekarang apa hubungannya "Bau Nyale" dan para pemburu ketenangan?
Nyale adalah cacing laut yang dipercaya sebagai jelmaan Putri Mandalika. Kita tahu bahwa Putri Mandalika adalah seorang putri yang diperebutkan oleh pangeran untuk dipinang sebagai istri. Jika kita jabarkan menikah atau berumahtangga adalah salah satu cara untuk mendapatkan ketenangan di dunia. Sekarang kita lihat efek pembangunan di kawasan Mandalika, ini juga ada hubungannya para pencari ketenangan. Ketenangan apa? kita jabarkan begini, Mandalika adalah kawasan wisata yang pastinya orang yang pergi berwisata salah satu tujuannya adalah untuk mencari ketenangan. Dan sekarang apa hubungannya para pemburu ketenangan dengan pembangunan di Mandalika? Baik ini pendapat awam saya, kita tahu seorang yang menginvestasikan atau menyisihkan sebagian penghasilannya untuk usaha adalah salah satu cara mendapatkan penghasilan lebih. Penghasilan lebih untuk apa? Iya untuk membeli kebutuhan sehari-hari yang tujuannya lagi-lagi adalah untuk mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam hidup. Benar tidak? :)

Sebagai garis besar bagaimana kita melihat Mandalika dan bau Nyale?

Faktanya adalah Mandalika dijadikan kawasan ekonomi khusus oleh pemerintah pusat. Mandalika juga merupakan tempat dilangsungkannya event/festival bau Nyale setiap tahunnya.

Masalahnya adalah dalam pembangunan ini masih banyak ketimbangan sosial yang telihat. Salah satunya di kawasan ini sendiri masih banyak para masyarakat yang berdagang namun dilarang jika tidak memiliki kartu tertentu sebagai anggota asongan di wilayah itu. Masih rentannya keamanan bagi para wisatawan yang akan berkunjung ke destinasi atau pulang dari destinasi.
Mengenai masalah penjual asongan menjadi anggota asosiasi asongan adalah jalan terbaik untuk mendapatkan hak dalam berjualan di kawasan ini. Namuns saya belum menemukan peran pemerintah daerah dalam membuat aman kawasan ini selain peran dari polisi dan aparat hukum. Setidaknya pemerintah terkait membuat sebuah perangkat khusus yang bertugas mengamankan destinasi-destinasi yang termasuk dalam kawasan Mandalika ini dan pada umumnya di daerah terkait program pemerintah pusat ini.

Bau Nyale itu adalah tujuan kita semua, tujuan itu tak lain adalah ketenangan. Bagaimana kita mencari sebuah ketenangan dalam hidup. Bahkan bisa saja kita membuat ketenangan untuk orang lain dengan hal-hal positif yang kita lakukan. Semua tulisan ini adalah murni opini saya pribadi sebagai seorang awam, jadi silakan berikan komentar yang berupa saran dan kritik jika ada kata atau kalimat yang seharusnya tidak ada dalam tulisan ini.

Salam Creatif, Keep Sharing and caring!


1 komentar so far

Semoga kelak aku kesampaian menyaksikan langsung dan menulis artikel acara unik Bau Nyale ini.
Penasaran pengin lihat langsung bentuk cacing warna-warninya.