Senin, 23 Maret 2020

Takut Wajar, Lupa Diri Kurang Ajar!


*Teori Evolusi*

Mahluk hidup akan menyesuaikan diri dengan keadaan dan lingkungannya. Setiap mahluk diberikan kelebihan untuk regenerasi sel dan membentuk *antibodi*. Namun dalam proses regenerasi kadang ada yang cepat dan lambat. Tak bisa kita paksakan untuk diperlambat atau dipercepat, semua sudah mengikuti alur penciptaan.

Hanya saja kita sebagai mahluk bisa lupa akan ketentuan, seolah-olah bisa mengendalikan hidup. Bahkan sampai saling salah menyalahkan dengan keadaan. Virus salah satu mahluk yang diciptakan untuk menguji seberapa kuat daya tahan tubuh/fisik kita dalam mergenerasi dan membuat antibodi. Tentunya tak perlu kita percepat atau perlambat karena semuanya adalah masalah WAKTU sampai kita bisa menyesuaikan diri dengan atau tanpa bantuan dari luar.

Begitulah ilmu dunia yang saya dapatkan, namun jauh sebelum ditemukannya teori EVOLUSI, Tuhan sudah menggariskan sampai sejauh mana hidup masing-masing manusia dengan atau tanpa bantuan manusia lainnya. Tetapi dalam proses itu, Tuhan memberikan masing-masing dari kita untuk ikhtiar, itupun dengan takaran masing-masing.

Sekarang kembali kepada diri kita masing-masing, ikhtiar yang kita gunakan sudah maksimalkah atau belum? Penting bagi kita untuk selalu intropeksi diri dan sesekali berpikir dalam kesunyian tentang proses perjalan panjang dalam hidup ini.

Semua kisah dan hikmah sudah diceritakan dalam kitab-kitab suci agama masing-masing. Ambillah hikmah dan pengajaran dari itu dan tidak lupa untuk berpikir dan bersabar. Karena ketika ikhtiar dan semuanya sudah kita usahakan, maka intropeksi diri dan bersabar serta mengingat adalah jalan kembali dengan tenang.

“Dengan nama Allah Yang bersama NamaNya sesuatu apa pun tidak akan celaka baik di bumi dan di langit. Dialah Maha Medengar lagi maha Mengetahui.”

(Takut adalah wajar, lupa diri yang kurang ajar)